CSG Gathering Field Report #2

road to bedugul

Bali – Perjalanan menuju villa Telaga Sari, Bedugul disuguhi dengan pemandangan alam yang indah. Suasana pegunungan yang asri menggambarkan sisi lain dari pulau Bali.

VILLA TELAGA SARI

Baru memasuki akses jalan masuk tempat ini, kita sudah disuguhi dengan satu blok gedung kosong yang berada disebelah kiri jalan masuk. Gua lupa ini gedung bekas apa, bentukanya sih kaya kelurahan gitu.

Namun kita ga eksplor kesana dan hanya sekedar mantau aja, (incase butuh spare tempat hunt, ini gedung bisa dipake) dan lanjut ke lokasi villa.

Berbicara tentang homestay yang greget buat gathering forum supranatural, ini villa dapet banget. Dari segi kebutuhan komersil hingga batin XD

 

  • Bagus? Check
  • Nyaman? Check
  • Harga Terjangkau? Check
  • Horror? CHECK!

This is the perfect place to crash your ass out far from the city…

Sesampainya di villa, kita unloading barang segala macem dan berkumpul di ruang tamu (sort of). Disini mami melihat sesuatu ‘mengintip’ dikamar yang terdapat ukiran di daun pintunya.

Lanjut, kita berbincang hangat melepas rindu, bayar bayar kebutuhan dan patungan hingga menyinggung PI Bedugul yang sebelumnya menjadi lokasi utama kita untuk hunt.

konten #2-1
(PI Bedugul)

Jujur gua passionate banget sama spot ini, selain gua jarang hunt di gedung gede begini, berdasarkan dari pantauan gua pribadi ini gedung bakalan worth abis kalo beneran jadi hunt disini. Makanya gua mau bayar full price sendiri kalo dana yang menjadi masalahnya.

Namun sayang sejuta sayang kita gajadi hunt disini, karena sang satpam/ penjaga cuma mau sampe jam 9 malem aja (jam segitu anak bayi baru lahir juga belum molor), jadi buat apa?

konten #2 -3
(saung villa telaga sari)

Timeskip, kita para laki laki nongkrong bareng disebuah saung dibagian bawah villa. Gua, KBR, Papap, Damar dan Eca, kita nostalgia bareng, bahas bahas supranatural, om Roni dan lain lain sambil menikmati secangkir kopi hangat yang dibuatin sama Bona ❤

Ditengah perbincangan, gua kebelet buang air kecil dan langsung menuju ke kamar mandi di villa bagian bawah. “PYUUUR” Gua menikmati setiap detik yang bahagia itu.

Selesai buang air kecil, gua pegang gagang pintu kamar mandi hendak keluar. “CKRK!”… Pintu kamar mandi terkunci dengan rapat.

Gua terus mencoba untuk membuka pintu karena gua berpikir kalau pintunya rusak atau bagaimana, namun ga peduli sekuat apa gua coba, pintunya tetap nggak mau kebuka.

“Hmm… kerjaan KBR nih kayanya”. Pikir gua KBR iseng saat itu.

Karena mindset itu, gua pun semakin berusaha untuk membuka pintu dan “JGRAK!” Pintu kebuka!

Pintu kebuka, gua langsung berlari keluar mencoba menangkap basah pelaku. Dan dalam momen inersia tersebut, gua terkaget dan berhenti ketika melihat KBR dan lainnya masih sibuk ngobrol di saung…

Yep, gua dikunciin sama kamar mandi.

*inersia: keadaan dimana suatu benda akan terus bergerak pada kecepatannya saat ini tanpa berubah arah, hingga ada gaya yang menyebabkannya mengubah kecepatan atau arahnya.

EKSPLORASI GOA WIBU JEPANG

Menjelang Maghrib, Gua, Eca, Papap dan Damar berangkat menuju dam air yang berada dibagian atas villa. Sebelumnya Eca mendapat ‘bisikan gaib’ untuk menuju kesana (arah dam air) ketika sedang berevolusi di kamar mandi.

Diperjalanan menuju lokasi, kita bertemu warga lokal setempat dan memberi tahu kan bahwa baru baru ini ditemukan sebuah goa akibat longsoran tanah di dekat danau tersebut. (wait mungkin goa ini yang dimaksud pas eca evolusi tadi).

Ga pake lama kita bergegas kesana.

konten #2-1And damn… Telaga disini bener bener tjakep cuy, sumpah.

Skip dengan pemandangannya, akhirnya kita ketemu goa wibu yang dimaksud. Pintu masuknya ditutupin sama semak belukar.

IMG_20190204_012659Papap dan Damar masuk ke goa terlebih dahulu, disusul dengan gua dan Eca yang habis selfie. Meski ada sedikit cahaya masuk, keadaan goa bener bener gelap (ya namanya juga goa, kalo terang itu namanya mall).

Jalanan masuk lurus kedalam hingga akhirnya kita ketemu belokan ke kiri pertama. Disana ada Papap dan Damar sedang melakukan sesi dokumentasi dibagian yang lebih dalam, sambil berjalan pelan tiba tiba Eca menjerit…

 

“STOP! WE SHALL NOT CONTINUE THIS JOURNEY YOUNG MAN!”

Eca memberitahu kita untuk tidak melanjutkan eksplorasi tersebut, selain karena kita bukan Dora yang gampang nemuin jalan pulang ketika tersesat, kita belum ada persiapan dan hari mau Maghrib.

Terlebih goa itu masih panjang masuk kedalam, siapa yang tau wibu mana yang bakalan nunggu kita diujung sana?

 

ILUSTRASI GOA WIBU

Akhirnya kita mutusin buat balik dan ngasitau ke yang lain tentang hal ini. Dijalan balik, kita ambil jalur yang berbeda, dimana terdapat dua buah patung dikiri kanannya, Papap mendengar sesuatu yang ga familiar dikupingnya… sebuah bisikan yang entah apa bunyinya.

Di villa, kita ngasitau tentang keberadaan goa tersebut. Lagi asik ngobrol dan mau bikin kopi, ternyata gelas kopi habis, alhasil gua ngambil gelas kopi yang ada di saung tadi.

Gua bareng KBR yang kebetulan mau ke kamar mandi villa bawah yang gua dikunciin sebelumnya. Di saung itu, gua pulungin gelas kopi satu persatu. Dalam keadaan menghadap kebawah (ke arah gelas), tiba tiba gua kaget ketika mendengar suara cekikikan khas Kuntilanak…

Sontak, kepala gua refleks menghadap kearah sumber suara. “WUSH!” Dari arah perkebunan di depan, sekelebat siluet berwarna putih seperti bendera yang sedang berkibar melesat dari arah bawah ke atas di depan mata gua.

DEPAN MATA GUA.

Bale Bedugul
(ilustrasi dikala saat itu)

Disitu gua cuman kaget dan bersyukur kalo gelas kopinya ga berantakan, berusaha tidak peduli gua lanjut mulungin sisa gelasnya… meski suara cekikikan itu masih berlanjut terus.

funfact: setelah gua denger denger, ternyata suara cekikikan itu lebih seperti suara binatang, entah binatang apa gua gatau. Tapi kayanya emang suara binatang.

Ga lama akhirnya KBR muncul, dan perhatian dia sempet teralihkan dengan suara cekikikan itu, tapi gua bilang… “suara binatang itu pi” dan kita pun balik ke villa utama dan bersiap untuk menuju lokasi hunting pertama. Campsite Danau Buyanto be continue…

Leave a comment