My FIRST Nightmare

Jakarta – Awal mula pertama kali gua melihat mahkluk halus ketika gua masih berusia 5 tahun, ketika keluarga gua masih tinggal di Jl. Saco, Jakarta. Kenapa gua masih ingat padahal umur gua masih 5 tahun? Karena kejadian itu adalah momen TRAUMATIS PERTAMA GUA.

 Dikala itu, sistem kerja air keran tidak seperti sekarang, tinggal puter nyala mau jam berapa aja.

Pada zaman itu, kita harus menyalakan dulu mesin air nya agar air dapat mengalir ke rumah masing masing.

Dan seperti subuh hari biasanya, Mbak Sri (asisten rumah tangga rumah gua yang udah berasa seperti saudara sendiri) ingin menyalakan mesin air. Namun pada hari itu dia ngajak gua, dan gua mau.

Disepanjang jalan kita bercanda dan ketawa ketiwi, Mbak Sri menggandeng gua disebelah kiri.

Gua masih inget banget, ketika kita sampai diujung belokan jalan tiba tiba Mbak Sri berhenti… gua sempet tersentak kedepan karena dia berhenti mendadak dan tangan gua masih digandeng sama dia.

Melihat kearah mbak Sri gua bertanya “Udah sampai mbak?”

“….”. Mbak Sri hanya diam.

Saat itu, gua melihat Mbak Sri sedang menatap kearah kebon bambu yang ada di depan kanan kita…

(fyi: seperti inilah mapping rumah gua pada saat itu, dan kita berdiri tepat dipertigaan antara mesin air dan kebon)

Wajah mbak Sri terlihat pucat saat itu, ekspresi wajahnya seperti orang kaget tidak percaya bercampur takut.

Karena sifat penasaran manusia, gua pun melihat kearah yang mbak Sri lihat…

Tepat di depan kebun bambu tersebut, ditengah jalan setapak kebun bambu. Gua melihat sebuah gulungan berwarna putih mengambang diatas tanah.

Awalnya gua bingung. “Benda apakah itu?”

Benda itu terlihat seperti guling namun diikat pada bagian atasnya, dan ada lubang hitam dibagian atasnya.

“Guling? Bukan. Karung goni? Juga bukan”.

Dan semakin lama gua menatap benda itu, rasa kebingungan gua berubah menjadi rasa ngeri.

Gua merasa benda itu juga menatap kearah kita, gua merasa benda itu memperhatikan kita, gua merasa terintimidasi oleh benda itu… gua merasa takut.

Gua mulai tersadar bahwa benda itu lebih membentuk manusia yang digulung oleh kain, dan lubang hitam diatas itu adalah bagian kepalanya.

“Itu apa mbak?”. Gua bertanya dengan nada takut.

“!”. Tiba tiba mbak Sri bergerak dengan menggenggam erat tangan gua.

Seketika dia sadar dan langsung menarik gua kedalam dekapannya… dan berlari sekencang kencangnya kearah mesin air.

Mbak Sri langsung menyalakan mesin air dan berlari kembali pulang kerumah. Ketika kita melewati pertigaan tadi, gua melihat benda tadi sudah tidak ada.

.

.

.

“JBRAAAK!”. Mbak Sri membanting pintu sambil ngos ngosan.

Disitu nyokap bingung dan bertanya tanya, sementara mbak Sri sibuk menanyakan keadaan gua, dan gua cuma diam ketakutan.

Gua masih terbayang bayang dengan sosok yang barusan gua lihat, ditambah situasi yang terjadi membuat gua semakin panik dan ketakutan.

Gua hanya duduk terdiam menatap kosong kearah pintu depan, sementara terjadi sebuah dialog antara nyokap dan mbak Sri. Mbak Sri cerita apa yang barusan terjadi.

Disaat itu, nyokap berjalan kearah pintu dan menutup pintu depan.

Dan disaat itu juga, ketika daun pintu masih menutup setengah… gua melihat benda tadi terbang melintas di depan rumah… Gua spontan berteriak histeris.

.

Setelah kejadian itu, gua selalu terbayang bayang akan sosok itu. Gua selalu merasa sedang diawasi oleh dia, setiap gua bergerak gua selalu merasa sosok itu selalu ada. Gua jadi trauma oleh mahkluk itu.

Bahkan hingga gua dewasa, gua masih dihantui oleh sosok itu… Damn.

Sampe sebegitunya ya rasa trauma itu…

Leave a comment