Ekspedisi Teletubbies #1

Riau – Bagi yang tinggal di daerah Riau terutama sekitaran kota Duri dan Dumai pasti pernah tau dengan rumor Hantu Teletubies, rumor ini cukup heboh saat itu.

Apalagi cerita penampakan hantu teletubies ini pernah dimuat di koran lokal, kesaksian seorang hansip kota Dumai yang melihat hantu teletubies ketika melakukan ronda.

Banyak orang yang percaya oleh berita ini, namun ga sedikit juga yang tidak percaya akan berita ini. Sementara disisi lain, terdapat segelintir orang yang penasaran akan kebenaran berita ini dan mencari tahu sendiri… Termasuk beberapa teman gua.

THE HUNT

Diketuai oleh Wahyu, dia mengajak gua, Fitra dan Idam untuk menelusuri hal ini. Gua ga mau seperti biasa, selain karena takut gua juga semakin sensitif melihat hal yang ga diliat orang kebanyakan.

Namun Wahyu dan Fitra meyakinkan gua bahwa ‘EKSPEDISI MALAM’ ini bisa membantu gua untuk menguasai dan melawan rasa takut gua.

“Kau harus biasain”. Kata mereka begitu.

Saat itu otak kecil gua berpikir “Iya juga ya”. Gua pun ikut.

Singkat cerita, kita mencari setiap informasi yang ada dari mulut ke mulut akan keberadaan hantu Teletubies tersebut. Dimulai dari cerita orang sampai ceritanya cerita orang, namun nihil. Setiap kita samperin lokasinya, pasti ga ada.

Sudah hampir seminggu, akhirnya kita mendapatkan titik cerah. Dimana sebuah koran lokal memuat berita tentang penampakan hantu Teletubies tersebut, dan tempatnya… di toilet murid SD gua dulu… N I C E

Selepas Magrib, kita berempat berangkat menuju TKP melalui jalur belakang. Dan syukurnya, hampir setengah jam kita muterin setiap sudut toilet hingga satu area sekolah, kita ga menemukan satu Teletubies pun.

Mereka ga mau menyerah, kita balik lagi keesokan harinya dan tetap pulang dengan tangan kosong… begitu juga besok lusanya.

Gua dan Wahyu nyerah, namun tidak bagi Fitra.

THE RUN

Di hari keempat, Fitra mengajak gua dan Idam untuk melakukan eksplorasi sekali lagi. Gua dengan simpel menolaknya, sementara Idam seperti mau ga mau untuk setuju. Selepas hujan berhenti dan menjelang Maghrib, mereka berangkat menuju TKP.

(CERITA DARI POINT OF VIEW IDAM)

Mereka sampai di lokasi dengan keadaan kaki yang kotor dan lepek, suasana toilet sekolah pun terasa lebih mencekam dan kelam pada saat itu.

Perasaan Idam sangat ga enak saat itu. Dia hanya berdiri di depan pintu toilet guru, sementara Fitra masuk kedalam dan menjelajah.

Karena tujuan utama mereka ke toilet murid dan Fitra bergerak terlalu lama saat itu, Idam mau buru buru menyelesaikan hunting dan mengajak Fitra;

“Fit langsung kedalam aja yuk”. ucap Idam.
“Yuk”. Balas Fitra dan Idam langsung jalan duluan.

(ilustrasi denah toilet sekolah)

Masuk ke dalam toilet murid, Idam mulai gentar. Karena suasana toilet jauh lebih gelap dan mengerikan dibanding sebelumnya.  “Fit balik yuk”. Balas Idam pasrah.

“Coba cek sana”. Fitra menunjuk kearah booth belakang (urinoir).

Idam pun berjalan kearah booth belakang dengan was was dan diikuti oleh Fitra. Dan ketika baru sampai disana, Idam sudah tak tahan dan berkata;

“Udah Fit balik aja yuk”. Ucap Idam sambil menoleh ke arah Fitra.

And boom, same old story… Fitra udah ga ada.

Ga pake banyak bacot Idam langsung kabur ingin keluar darisana. Ketika berlari, mata Idam melihat sesuatu dari arah booth depan (toilet stall), dan Idam pun menolehkan kepalanya.

And yes, it’s a trap… Idam melihat seekor pocong sedang menghadap ke tembok dan berlumuran darah. (saat itu asumsi dia darah, karena dia ga perhatiin juga).

Idam pun menjerit dan berlari semakin kencang keluar.

“Kenapa kau?”, Melihat Idam berlari, FItra pun ikut berlari.

Disepanjang pelarian mereka, terjadi sesi tanya menanya, blamming dan tak tahu menau oleh mereka berdua.

Singkat cerita mereka sampai rumah gua dan Idam langsung menceritakan semuanya, Fitra kebingungan mendengar cerita Idam. Dan dia berkata;

(CERITA DARI POINT OF VIEW FITRA)

Ketika baru sampai disana, alasan Fitra ke toilet guru karena dia mau mencuci kakinya. Ketika sedang mencari keran air yang berfungsi, Fitra mendengar ajakan Idam dan membalas “BENTAR”.

Idam diam, Fitra ketemu keran yang berfungsi, dia langsung bersihin kaki. Selesai cuci kaki Fitra langsung keluar dan Idam udah ga ada

Belum lama kebingungan, Fitra mendengar suara orang berlari dari arah toilet murid disusul dengan suara teriakan Idam.

Disitu kita bertiga langsung berpikir…

“Kalo si Fitra daritadi cuci kaki diluar, terus yang kau ajak masuk kedalam dan kau ajak ngomong itu siapa Dam?”.

.

… to be continue …

Leave a comment